Sudah bukan rahasia lagi kalau kurma menjadi salah satu buah yang paling dicari saat bulan puasa Ramadan. Tidak heran, penjualan kurma meningkat hingga 100% dibandingkan hari biasa.
Selain karena rasanya yang manis dan salah satu buah anjuran Nabi Muhammad SAW, kurma menjadi buah pilihan karena mengandung banyak kandungan gizi dan segudang manfaat bagi tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa Israel adalah salah satu pemain besar di pasar kurma global?
Negara Yahudi ini hanya kalah dari Arab Saudi dalam data ekspor kurma dunia. Laporan Statista menunjukkan, pada 2021, Arab Saudi adalah pengekspor kurma segar dan kurma kering paling besar di dunia, dengan nilai ekspor sekitar US$322,84 juta. Menyusul Saudi adalah Israel dengan nilai ekspor kurma melebihi US$317 juta.
Sementara itu, menurut laporan Israel Agri, pembeli utama kurma asal Israel adalah Italia, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Prancis, dan Turki. Prancis adalah importir kurma terbesar di Uni Eropa (29%).
Israel saat ini memegang lebih dari 60 persen pangsa pasar global untuk kurma Medjoul, salah satu varietas unggulan. Hal ini menjadikan Israel sebagai pengekspor kurma Medjoul terbesar di dunia.
Kurma Medjoul sendiri terkenal karena buahnya yang besar, dengan daging oranye kekuningan, dan rasa yang kaya.
Meski demikian, laporan Al Jazeera menyebut bahwa industri kurma Israel sangat eksploitatif. Bahkan, sekitar 40% kurma Israel saat ini ditanam di tanah curian milik rakyat Palestina. Mereka juga mengambil air dari desa-desa Palestina untuk mengairi kebun kurma.
Karena pekerjaan yang melelahkan dalam memetik kurma, pengusaha Israel membawa pekerja Palestina bergaji rendah untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Petani Israel juga diketahui mempekerjakan anak-anak Palestina.
Di bawah tekanan pendudukan militer, industri kurma asli Palestina mengalami kesulitan untuk bersaing dengan kurma Israel yang membanjiri pasar lokal dan internasional.