Penyakit asam lambung dan GERD dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penderita GERD atau asam lambung naik seringkali merasakan mulas hingga sensasi terbakar di dada.
Studi tinjauan yang diterbitkan di Journal of Current Opinion in Gastroenterology menunjukkan bahwa perubahan pola makan adalah pengobatan lini pertama GERD, bukan obat resep. Terapi nonfarmakologis, seperti manajemen pola makan, saat ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mengelola GERD.
Berikut 9 cara untuk mengobati asam lambung dan GERD tanpa obat menurut ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School Dr. Jacqueline Wolf:
1. Jangan bergerak terlalu cepat
Setelah makan, anda disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat. Kalau hanya sekadar jalan-jalan, itu masih diperbolehkan, namun tidak untuk aktivitas yang terlalu berat. Apalagi, aktivitas yang mengharuskan anda membungkuk, itu perlu dihindari. Karena membungkuk dapat menaikkan asam ke kerongkongan Anda.
2. Tidur miring
Secara ideal, posisi kepala Anda harus 6 hingga 8 inci lebih tinggi dari kaki Anda. Kondisi ini dapat dilakukan dengan menyediakan penyangga “ekstra tinggi” pada bagian tempat tidur yang menopang kepala Anda. Dr. Wolf tidak menyarankan untuk membuat ganjalan dengan menumpuk bantal karena menurutnya itu tidak akan membantu kondisi yang Anda butuhkan.
3. Turunkan berat badan jika disarankan
Tubuh yang memiliki berat badan berlebihan berpotensi menyebarkan struktur otot yang menopang sfingter esofagus bagian bawah yang dapat mengurangi tekanan yang menahan sfingter agar tetap tertutup. Kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung naik dan mulas.
4. Berhentilah merokok
Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Hal itu dapat membuat proses pencernaan bermasalah.
5. Periksa obat yang Anda minum
Apabila Anda sedang mengonsumsi obat, coba periksa beberapa obat, termasuk postmenopausal estrogen, antidepresan trisiklik, dan obat penghilang rasa sakit anti inflamasi yang dapat mengendurkan sfingter. Kemudian obat lainnya, terutama bifosfonat seperti alendronate (Fosamax), ibandronate (Boniva), atau risedronate (Actonel), yang digunakan untuk meningkatkan kepadatan tulang dapat menyebabkan iritasi kerongkongan.
6. Makan sedikit dan perlahan
Pada saat perut dalam kondisi penuh, rentan terjadi kenaikan asam lambung hingga ke kerongkongan. Untuk itu, Anda bisa meredakannya dengan cara makan dengan porsi yang lebih sedikit namun lebih sering, daripada makan dalam jumlah besar sebanyak tiga kali setiap harinya.
7. Hindari makanan tertentu
Apabila Anda memiliki resiko asam lambung, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu hal tersebut. Adapun beberapa makanan yang memicu refluks, yakni makanan jenis mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang merah, bawang putih, kopi, teh, coklat, dan alkohol.
8. Jangan konsumsi minuman bersoda
Minuman bersoda membuat Anda menjadi bersendawa karena gas yang terkandung di dalamnya. Hal itu dapat membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda minum air biasa saja daripada meminum minuman bersoda.
9. Jangan tidur setelah makan
Anda disarankan untuk tidur tiga jam setelah makan. Itu artinya, anda tidak boleh tidur siang setelah makan siang, dan tidak boleh makan malam atau ngemil tengah malam karena dapat memicu Anda mengantuk dan langsung tertidur.