Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019 Jusuf Kalla melontarkan kritik keras kepada kebijakan hilirisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi). JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, menegaskan bahwa hilirisasi yang berlaku di Indonesia jauh dari tataran ideal alias tidak memberikan dampak besar pada masyarakat.
Menurutnya, hilirisasi adalah kebijakan yang bagus. Namun, praktik yang berlaku di Indonesia jauh dari tataran ideal, di mana memberikan dampak besar terhadap masyarakat.
Dalam tataran konsep, JK mengakui hilirisasi adalah kebijakan yang bagus. Tetapi, JK mengkritik terlalu banyaknya keterlibatan asing dalam hilirisasi.
“Hilirisasi memberikan dampak https://rtphuat138slot.online/ baik kalau dikerjakan oleh usaha nasional, kalau asing, dampaknya menjadi kecil. ini harus kebijakan ini harus dievaluasi,” paparnya dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia TV, dikutip Rabu (24/5/2023).
“Tambang dan sebagainya, kembalinya harus jadi kekayaan negara apakah dikerjakan oleh asing atau nasional harus memberikan manfaat bagi masyarakat dengan cara mengontrol itu,” kata JK.
Kritikan serupa datang dari Ekonom Senior Faisal Basri. Dalam program Your Money Your Vote di CNBC Indonesia Senin (22/5/2023), Faisal menjelaskan nilai tambah hilirisasi seperti nikel tidak dirasakan oleh masyarakat sepenuhnya. Menurutnya, China yang merupakan penampung nikel Indonesia, mendapat keuntungan besar.
“Yang terjadi kalau hilirisasi biji nikel diolah jadi pig nikel ekspor bukan dijadikan lanjutan industri kita hilirisasi malah menopang industrialisasi di China,” kata Faisal.
Seharusnya, dia memandang langkah yang diambil adalah memaksa industri tersebut dari hulu sampai hilir berkembang di dalam negeri. “Untuk biaya pembangunan kita cuma mengeruk sumber daya alam semakin dalam, China 94% ekspor industri manufaktur Indonesia cuma 40%, sisanya petik jual gak pakai otak,” pungkasnya.