Mantan wakil menteri luar negeri Indonesia, Dino Patti Djalal buka suara terkait polemik dibatalkannya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 jelang 52 hari pelaksanaan.
Diketahui, pencabutan status tuan rumah itu adalah buntut dari dibatalkannya drawing Piala Dunia U-20 2023 akibat munculnya banyak penolakan atas kehadiran tim nasional (timnas) Israel di Indonesia oleh sejumlah pihak, di antaranya Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dino mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Dia lalu mengungkap bahwa Israel sebenarnya sudah banyak ikut serta dalam kegiatan olahraga dan pertemuan politik di Indonesia, bahkan jauh sebelum Piala Dunia U-20 2023. Namun, tidak ada reaksi penolakan apapun dari masyarakat atau pihak lain.
“Tahukah Anda… [Sebelumnya] empat atlet Israel ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Balap Sepeda 2023 bertajuk UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta International Velodrome bulan Februari lalu. [Namun] tidak ada reaksi apa-apa (dari masyarakat),” ungkap Dino melalui akun Twitter pribadinya (@dinopattidjalal), dikutip Jumat (31/3/2023).
Selain itu, Dino juga menyampaikan bahwa sejumlah anggota Parlemen Israel juga menghadiri Kongres Inter-Parliamentary Union (IPU) Di Bali pada 2022 lalu. Tidak hanya itu, Delegasi Israel juga pernah hadir dalam konferensi akbar perubahan iklim PBB COP-13 di Bali pada 2007.
“Semuanya terjadi tanpa sedikitpun merubah posisi tegas dan teguh Indonesia dukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sikap kita ke U-20 terlalu jauh dipolitisir, padahal Pemerintah Palestina sendiri tidak menentang kehadiran Israel di U-20 di Indonesia,” papar Dino.
“Apakah kita lebih Palestina dari Palestina?” tanya mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu.
Sebagai informasi, Palestina melalui Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Sun sebenarnya sudah menunjukkan sikap netral terkait kedatangan timnas Israel untuk bertanding di Indonesia.
Zuhair mengatakan, Palestina sanga memahami posisi Indonesia sebagai tuan rumah. Namun, ia juga mengatakan bahwa Israel lolos ke ajang Piala Dunia U-20 2023 melalui cara yang sah dan sesuai aturan sehingga berhak penuh untuk berlaga.
“Keikutsertaan masing-masing negara dalam event ini tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan suatu negara karena setiap negara ikut serta sebagai bagian dari kompetisi yang berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Zuhair melalui keterangan resminya, dikutip dari Detik Sport, Jumat (31/3/2023).