Mendag Zulhas Mau Lebaran Deg-degan di Depan DPR, Ada Apa?

Zulhas & Arah Kebijakan Perdagangan  Hadapi Tantangan Global(CNBC Indonesia TV)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan adanya kekhawatiran bahwa harga bahan pokok mengalami kenaikan di momen bulan Ramadan dan Idul Fitri. Apalagi tren kenaikan harga bapok sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

“Perkembangan harga-harga, saya terus terang jelang lebaran ini saya agak khawatir juga, biasanya perasaan itu gak ada, tapi kali ini ada,” ungkap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Kekhawatiran Zulhas bukan tanpa sebab. Hal itu terlihat dari inflasi pangan yang bergejolak secara volatile pada Februari 2023 sebesar 0,28%, dan 7,62% YoY berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Meski ada data lain yang cukup baik, namun Zulhas tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

“Tingkat inflasi umum Februari 2023 memang mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,16%, kalau yang ini cukup optimis dengan data ini, namun tetap saja rasa khawatir masih ada,” kata Zulhas.

Salah satu bapok yang mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan ialah beras. Komoditas ini juga menyumbang inflasi yang cukup tinggi dibanding beberapa komoditas lain. Namun, dampak kenaikan harga beras biasanya merembet kepada bapok lainnya.

“Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini, bahkan cenderung bisa naik, dan naiknya ngga sedikit, sudah lebih dari Rp 1.000. Walaupun data kita surplusnya banyak, tapi faktanya harga gabah di pasar tembus Rp 6.000, itu aja belum tentu dapat. Beras medium di tingkat pabrik-pabrik itu sudah di atas Rp 6.000,” sebutnya.

Karenanya pemerintah sudah memutuskan bahwa kapanpun dibutuhkan, pemerintah bisa mengimpor 500 ribu ton, hasil rapat ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo. Zulhas menyebut bahwa stok Bulog di waktu normal ada di 1,2 juta ton, namun sekarang di kisaran 300 ribuan ton.

“Kenaikan harga publik tahunya Kemendag tapi prosedurnya di Bapanas Kementan dan Bulog, kita melaksanakan impornya aja tapi kalau harga naik tugas kami menjelaskan dan tanggung jawab. Walau berat, sebenarnya saya gak setuju impor-impor itu, tapi gak ada pilihan, maka diputuskan 500 ribu ton tapi kapanpun diperlukan, tapi sekarang lagi panen raya,” ujarnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*